BANJARMASIN- Anak yang berhadapan dengan hukum (ABH) menerangkan karena sakit hati kepada korban. karena korban saat itu membully ABH dan saat itu ada teman-temannya juga di situ. dan memang ABH dari dulu sering di-bully jadi bukan sekali dua kali,” kata kasat reskrim polresta banjarmasin kompol thomas afrian kepada detikcom, senin (31/7/2023).
thomas menerangkan penganiayaan terjadi pada senin (31/7) pukul 07.30 wita di sekolah sma negeri yang berada di kecamatan banjarmasin timur, banjarmasin. saat itu korban yang sedang duduk di bangku belakang tiba-tiba dihampiri pelaku dari luar kelas.
“di mana saat itu sendiri adalah pelajar di sma tersebut. saat itu korban di kelas terus didatangi ABH dan langsung menikam beberapa kali menggunakan senjata tajam setelah Itu ABH melarikan diri,” terangnya.
Akibat penganiayaan itu korban mengalami luka di sekujur tubuh dan langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat. karena insiden tersebut, korban harus menjalani operasi akibat luka tusukan di bagian perut dan lengan.
“Korban mengalami luka tusuk ada 3, dilengan kanan 1 dan perut 2,” kata Thomas.
“Perkembangan kondisi korban saat ini baru selesai melakukan operasi, Alhamdulillah masih stabil untuk kondisinya,” tambahnya.
Sementara itu, ABH seusai melakukan penusukan diamankan polisi tak jauh dari sekolah. Saat diamankan ia masih memegang pisau dengan berlumuran darah. Saat ini pelaku dibawa ke Mako Polresta Banjarmasin untuk dilakukan penyelidikan.
“Kebetulan pas lari lewat depan sekolah karena saat itu masih jam-jam ramai, kan kita di situ ada polisi RW, saat itu polisi melihat pelaku membawa pisau dan ada noda darah langsung diamankan dan dibawa ke Mako,” ungkapnya.
Sementara itu, Kasubsi Penmas Humas Polresta Banjarmasin Ipda Airin Indria Anoya, menghimbau agar para masyarakat jangan terlalu percaya dengan informasi yang tidak betul kebenarannya.
“Salah satunya seperti korban yang dikatakan meninggal. Saya tegaskan bahwa korban untuk saat ini masih dirawat di RSUD Ulin Banjarmasin, ” tegas Ipda Airin.
Disisi lain, wanita yang kerap disapa Airin itu juga menekankan, agar masyarakat jangan menyebarluaskan video CCTV saat kejadian, karena mereka masih dibawah umur.
“Untuk video CCTV saat kejadian tersebut, saya memohon dan meminta kepada masyarakat agar stop untuk menyebarkannya ke group whatsapp, atau media sosial lainnya, ” kata Ipda Airin.
“Saya menghimbau kepada anak-anak pelajar dimana pun asal kalian bersekolah, boleh saja bercanda, akan tetapi jangan sampai menyakiti perasaan orang lain, hal tersebut bertujuan agar tidak sampai dan jangan lagi terjadi hal yang serupa,” pungkasnya.